Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag

-- --
Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag | Selamat datang di blog para pecinta cabe-cabean rawit dan cabe-cabe lainnya :) Kali ini kita akan berguru menanam cabe rawit dalam polybag. Sudah tahu polybag kan? Ndak harus polybag plastik, cara inipun nanti bisa anda aplikasikan menggunakan pot atau wadah lainnya.
Oke, eksklusif saja kita bahas teknik budidaya cabe rawit dalam polybag

Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag

Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag
Pengenalan tanaman cabe
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat hidup dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal ialah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 hingga 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 hingga 7.
Tanaman cabe memerlukan pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat mengakibatkan kelembaban tanah yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

Buah cabe rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah ketika matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabe lainnya, ia dianggap cukup pedas alasannya ialah kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. cabe rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabe lainnya.
cabe rawit dapat tumbuh baik di dataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabe rawit dapat menunjukkan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabe rawit bisa menghasilkan 8 ton buah cabe rawit alasannya ialah tanaman cabe rawit dapat kita usahakan selama dua hingga dua setengah tahun selama animo tanam .
Tanaman cabe rawit menyukai tempat kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau adegan atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun lingkaran telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, adakala ungu. Buahnya buah buni, tegak, adakala merunduk, berbentuk lingkaran telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, lingkaran pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. cabe rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan bangun tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah bau tanah menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah bau tanah menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Jenis-jenis cabe rawit

budidaya cabe merah dalam polybag
1. Cabe rawit kecil
buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabe lainnya.
2. Cabe rawit putih atau cabe domba
buah cabe rawit putih lebih besar dari cabe jemprit atau cabe celepik , dan rasanya kurang enak.
3. Cabe rawit celepik
buah cabe rawit celepik lebih besar dari pada cabe jemprit dan lebih kecil dari cabe domba. Rasanya tidak sepedas cabe jemprit . sewaktu muda cabe rawit ceelepik berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .

Syarat tumbuh Cabe Rawit

budidaya cabe rawit merah
Untuk menerima cabe rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabe rawit. Adapun syaratnya sebagai berikut :
1. tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( tempat )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tanaman cabe rawit dapat tumbuh , baik pada tempat yang kurang hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diharapkan tanaman ini ialah berkisar antara 25* c – 31*

Teknik dasar Budidaya Cabe Rawit

Dalam budidaya cabe rawit, perlu ketrampilan dan pengalaman lapangan yang memadai. Pemilihan varietas sangat penting untuk menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan pasar.
Tahap awal budidaya cabe rawit ialah membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, besar lengan berkuasa dan seragam sebagai materi tanam di lapangan. Media semai yang dipergunakan hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi. Bahan yang dapat digunakan ialah campuran kompos, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 bejana campuran materi tersebut.
Setelah materi tercampur, masukkan materi pada kantung plastik dengan ukuran 8 x 9 cm hingga 90 % penuh, dan buat lubang pembuangan air pada plastik adegan bawah yang telah terisi media.
Atur media pada bedeng semai yang telah disiapkan. Bedeng semai dibuat dengan tinggi 20 – 50 cm dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang menyesuaikan kondisi. Arah bedengan diatur membujur utara selatan dengan menunjukkan atap penutup dari plastic dengan tiang penyangga adegan timur 100 cm dan adegan barat 80 cm atau atap dapat dibuat dengan model ½ lingkaran . Hal ini dimaksudkan semoga bibit yang tumbuh cukup menerima sinar matahari sehingga tidak mengalami etiolasi.
Langkah selanjutnya ialah pemeraman benih yang bertujuan untuk mengecambahkan benih. Media pemeraman yang digunakan ialah kain handuk atau 3 – 5 lapis kertas merang yang disemprot dengan larutan fungisida Victory dengan kosentrasi 3 gram / liter. Benih ditaburkan secara merata pada media dan diusahakan tidak menumpuk. Benih yang digunakan sebaiknya benih cabe hibrida yang telah diberi perlakuan pestisida.
Media digulung atau dilipat dan disimpan dalam suhu kamar. Untuk menjaga kelembaban media peram, semprotkan air dengan handspray setiap pagi dan sore. Setelah 4 hingga 7 hari, benih akan mengeluarkan radikula atau calon akar. Dengan dukungan penjepit, benih yang telah mengeluarkan calon akar di tanam pada media semai yang disiram terlebih dahulu
Setiap pagi dan sore persemaian perlu disiram. Untuk mencegah gangguan cendawan, semprot persemaian dengan fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP secara bergantian dengan konsentrasi 0,5 gram / liter. Untuk mencegah gangguan hama persemaian, semprot dengan insektisida winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc / liter.
Persemaian juga dapat dilakukan dengan meletakkan benih secara eksklusif pada media semai tanpa diperam terlebih dahulu.

Proses Pengolahan Tanah
budidaya cabe rawit merah keriting
Pada budidaya tanaman cabe rawit materi yang akan dipakai tempat penanaman harus dibersihkan dari segala macam gulma dan akar bekas tanaman lama, semoga pertumbuhan akar tidak terganggu dan untuk menghilangkan tumbuhan yang menjadi inang hama dan penyakit. Apabila lahan banyak ditumbuhi gulma, pembersihannya lebih baik menggunakan Herbisida.
Selanjutnya lahan dibajak dan digaru dengan hewan ternak maupun dengan bajak traktor. Pembajakan dan penggaruan bertujuan untuk menggemburkan, memperbaiki aerasi tanah dan untuk menghilangkan OPT yang bersembunyi di tanah.
Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 – 110 cm dengan ketinggian bedengan 50 – 60 cm dan lebar parit 50 – 60 cm . Panjang bedengan diadaptasi dengan kondisi lahan.
Pengukuran pH tanah juga perlu dilakuan dengan alat pH meter atau dengan kertas lakmus. Untuk menaikkan pH tanah lakukan pengapuran lahan menggunakan dolomint atau kapur gamping dengan dosis 2 – 4 ton/Ha atau 200 – 400 gram / meter persegi tergantung pH tanah yang akan dinaikkan. Pengapuran diberikan pada ketika pembajakan atau pada ketika pembuatan bedengan bersamaan dengan sebar kompos atau pupuk kandang. Pupuk sangkar yang diharapkan ialah 10 hingga 20 ton / Ha atau ½ hingga 1 zak untuk 10 meter panjang bedengan.
Pupuk dasar yang diberikan ialah pupuk NPK grand S-15, 2 kg untuk 10 meter panjang bedengan atau 2 ton / hektar.
Tahap berikutnya ialah pemasangan mulsa plastic hitam perak yang berkhasiat untuk menekan perkembangbiakan hama dan penyakit, pertumbuhan gulma, mengurangi penguapan, mencegah pengikisan tanah, mempertahankan struktur, suhu dan kelembaban tanah serta dapat mencegah terjadinya pencucian pupuk. Pemasangan mulsa dilakukan dengan cara membentang dan menarik antara dua sisi dengan permukaan perak di bagaian atas. Setiap ujung dan sisi mulsa dikancing dengan pasak.. Agar pemasangan mulsa lebih optimal dan dapat menutup permukaan bedengan dengan baik sebaiknya dilakukan pada siang hari atau ketika cuaca panas.

Teknik Menanam cabe rawit

Jarak tanam yang digunakan ialah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan dengan rujukan penanaman model segitiga atau zig-zag.
Pembuatan lubang tanam sedalam 8 hingga 10 cm dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa yang berpedoman pada rujukan yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang dianjurkan .
Pembuatan lubang pada mulsa dapat juga menggunakan system pemanasan dengan menggunakan kaleng dengan diameter kurang lebih 8 – 10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 – 10 cm.
Bibit cabe rawit dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam
Seleksi dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada ketika cuaca tidak terlalu panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan eksklusif dimasukkan pada lubang tanam.
Kemudian lakukan pemasangan lanjaran atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.

Pemeliharaan Tanaman cabe rawit

Setelah tanaman cabe rawit berumur 7 – 14 hari , tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan normal atau mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian.
Jika pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS. Pada ketika aplikasi nozelnya perlu diberi sungkup semoga semprotan herbisida tidak mengenai tanaman cabe.
Pewiwilan perlu dilakukan pada tunas yang tumbuh pada ketiak yang berada dibawah cabang utama dan bunga pertama yang muncul pada cabang utama. Pewiwilan ini dilakukan semoga pertumbuhan vegetatif tanaman dapat optimal.
Pengikatan dilakukan ketika tanaman umur 10 – 15 hst dengan mengikatkan batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastic pada lanjaran atau ajir. Pada ketika tanaman berumur 30 – 40 hst, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga pada ketika pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hst.

Teknik pemupukan tanaman cabe rawit

Untuk memacu pertumbuhan tanaman cabe rawit, dianjurkan untuk melaksanakan pengocoran mulai umur 7 hingga 60 hst dengan NPK Grand S-15 konsentrasi 7 gram per liter sebanyak 250 cc pertanaman dengan interval 7 hari . Setiap pengulangan pengocoran konsentrasi pupuk dinaikkan 2 gram per liter. Pada ketika tanaman berumur 30 hst, pemupukan susulan pertama dilakukan dengan menunjukkan campuran pupuk NPK Grand S-15 150 kg/Ha dan Urea 40 Kg/Ha. Pemupukan dilakukan dengan cara melubangai mulsa dan menugal pada sisi tanaman dengan jarak 15 cm.
Selain tanaman dikocor, dianjurkan juga disemprot dengan pupuk daun Mamigro Super N atau NPK spesial atau dengan Gardena D dengan konsentrasi 2 – 5 gram / liter air mulai umur 7 hingga 30 hst dengan interval pemberian 7 – 15 hari.
Pupuk susulan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 40 hst dengan menunjukkan pupuk NPK Grand S-15 300 kg / Ha.
Pada ketika tanaman berumur 50 hst, pupuk susulan ke tiga dilakukan dengan menunjukkan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 350 kg/Ha. Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, dianjurkan untuk dilakukan penyemprotan dengan pupuk daun Mamigro Super P atau NPK Spesial, Gardena B atau dengan Pupuk Mikro Fitomic . Konsentrasi untuk Fitomic ialah 1,5 – 2,5 cc / liter dengan interval pemberian 10 – 15 hari.
Pemupukan susulan ke empat dilakukan ketika tanaman berumur 60 hst. Pupuk yang diberikan ialah pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 200 Kg/Ha.

Teknik Pengairan tanaman Cabe rawit

Pengairan tanaman cabe rawit dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan semoga tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman.

Pemanenan Tanaman cabe rawit

cara menanam cabe rawit
Pemanenan cabe rawit dilakukan pada ketika tanaman cabe berumur 75 – 85 hari yang ditandai dengan buahnya yang padat dan warna merah menyala, buah cabe siap dilakukan pemanenan pertama. Umur panen cabe rawit tergantung varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman cabe dapat dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan semoga cabe dapat disimpan lebih lama. Buah cabe rawit yang rusak jawaban hama atau penyakit harus tetap di panen semoga tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabe sehat. Pisahkan buah cabe yang rusak dari buah cabe yang sehat.
Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari alasannya ialah bobot buah dalam keadaan optimal jawaban penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.

Pasca Panen Cabe Rawit

Hasil panen yang telah dipisahkan antara cabe rawit yang sehat dan yang rusak, selanjutnya dikumpulkan di tempat yang sejuk atau teduh sehingga cabe rawit tetap segar .
Untuk menerima harga yang lebih baik, hasil panen cabe rawit dikelompokkan berdasarkan standar kualitas permintaan pasar menyerupai untuk supermarket, pasar lokal maupun pasar eksport.
Setelah buah cabe dikelompokkan berdasarkan kelasnya, maka pengemasan perlu dilakukan untuk melindungi buah cabe dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Kemasan dapat dibuat dari aneka macam materi dengan menunjukkan ventilasi. Cabe rawit siap didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan cabe segar.
Dengan penerapan teknologi budidaya, penangganan pasca panen yang benar dan sempurna serta penggunaan benih hibrida yang tahan hama penyakit dapat meningkatkan produksi cabe rawit yang ketika ini banyak dibutuhkan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag"


  1. binggung mau ngapain??
    ayo gabung langsung di ionqq/c/0/m
    menangkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah
    p1n bb:*58ab14f5*

    BalasHapus